Senin, 10 Juni 2019

Jangan sepelekan sakit tipes! Kenali tanda-tandanya!

Penyakit tipes mungkin tak asing lagi kita dengar di telinga kita. Penyakit ini malah lebih banyak menyerang anak-anak ketimbang dewasa. Walaupun sudah tak asing lagi kita mendengar penyakit ini, tentu tak lantas kita anggap sepele. Lalu apa saja tanda-tanda kita terserang penyakit tipes?

Tipes disebabkan oleh salah satu bakteri bernama Salmonella typhi. Ketika tubuh kita sedang kurang fit lalu memakan makanan yang kurang higienis dan terdapat bakteri tersebut, maka usus kita bisa terinfeksi, lalu terjadilah gejala penyakit tipes.

Berikut ini gejalanya:
1. BAB tidak lancar/diare
2. Pusing
3. Demam hingga 38-40°C
4. Mual, muntah
5. Demam/pusing muncul pada sore atau malam hari, sedangkan pagi hari tubuh terasa fit

Seringkali kita salah memahami antara  gejala tipes dan tipes itu berbeda, padahal sama saja, hanya kenapa disebut gelaja tipes, karena gejala-gejala yang muncul dari penyakit menjurus kepada penyakit tipes, jadi dikatakanlah gejala tipes, untuk memastikannya tetap harus dilakukan tes darah. Jika hasilnya positif maka sudah dipastikan kita terkena penyakit tifoid/tipes ini.

Apa yang harus dilakukan ketika kita positif terinfeksi bakteri Salmonella Typhi ini?
1. Dirawat di rumah sakit
2. Diam di rumah dan harus bedrest. Kenapa? Karena orang yang sakit tipes ini tidak boleh banyak bergerak jika ingin penyakitnya tidak bertambah parah. Selain itu makanan yang harus dimakan dirumah pun bukan makanan apa saja melainkan harus makanan yang lembut seperti bubur, apalagi awal-awal hari memakan antibiotik maka harus makanan yang lembut sekali, setelah beberapa hari baru bisa makan nasi yang lembut tidak harus bubur, dan yang terpenting konsumsi antibiotik dan obat-obatan lain sesuai resep dokter, terpenting antibiotik harus dimakan sampai habis dan jangan sekalipun terlewat, jika terlewat harus diulang seakan hari pertama mengonsumsi antibiotik.

Mungkin sekian yang dapat aku bagikan tentang tipes ini, semoga bermanfaat 😊

Selasa, 13 Februari 2018

Modus cinta chat

@Regrann from @indonesiatanpapacaran  -  Cinta Zaman Now
Chat itu paling asik kalau sama dya yg
Ada rasa merah jambu nya πŸ’•πŸ’–
.
You Know lah πŸ˜…
Kids Zaman Now πŸ˜…
Pacaran gak boleh -_
Maka Chattingan lah yg bertindak 😱
Saling pendam rasa 😍
Tapi ,, tebar perhatian jln trs πŸ˜’
Katanya sh Cinta Dalam Diam πŸ’¦
Tapi tiap hari ngasih kode kode an 😏
Tebar pesona lewat chatingan ,
Dan saling puji satu sama lain πŸ˜•
Cowoknya sekedar Caper πŸ˜‚
Ceweknya yang Baperan 😱
Bahaya juga .. iya kan ?? πŸ’”
.
Akhirnya drama pun memulai ..
Saat si cowo udh gak nge chating lagi 😱
Gak ada kabar , galau pun menghampiri πŸ˜–
Suara hpπŸ“²tetangga🏑sebelah
Yg berderingπŸ”Š
Lari ke kamar ,, nge cek hp ..
Dikira Dia yg nelpon πŸ˜† ternyata bukan ..
Duuuhhhh 😐😐😐 sakit bngtz yak kan ?
Tulis caption difacebookπŸ’’
"Kau sakiti , aku pun tak peduli" (eleh..lebayπŸ˜‚)
.
Dya yg ngelihat caption mu seperti itu ,
Dilike juga nggak 😁 apalagi komen πŸ˜…
.
Nyesek yak ? Kasian πŸ˜„
Akhirnya untuk ngilangin galau ,,
Nyanyi🎢nyanyi🎀🎀gak karuan πŸ˜…
Bukan buat bikin hati tenang ..
Malah nambah sedih πŸ˜†
.
Makanya baca Al - Qur'an biar tenang 😊
Katanya Jomblo Fii Sabilillah πŸ™ƒ
Tapi ngeharap banyak ke manusia πŸ˜’
Nah gituh dech akhirnya ...
Ujung ujung nya kecewa πŸ˜…
Jodoh udh ada yg ngatur πŸ™‚
Jgn terlalu biarkan perasaanmu terkekang
dlm perasaan yg gak pasti πŸ‘Œ
Apa lagi sama laki-laki yang jantannya
sekedar dichatingan doang ,,
DuuhπŸ˜„lucu banget sihπŸ˜‚
.
Allah SWT berfirman :
"Dan segala sesuatu kami ciptakan secara berpasang pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah"
(Q.S.Adz - Dzarriyat : 49)
#NoBaper 😊😊
.
πŸ“Ainun
@Regranned from @notemuslimah  - #regrann

Kamis, 27 November 2014

WASPADA KRISTENISASI DI CAR FREE DAY JAKARTA

Mohon dibagikan agar semakin banyak yang mengetahui 

Oleh : Hj Irena Handono, Pakar Kristologi, Pendiri Irena Center
Beberapa waktu lalu beredar di media sosial sebuah video liputan tentang aksi Kristenisasi terselubung yang terjadi di Jakarta tepatnya pada Car Free Day. Video tersebut bisa dilihat di Youtube, berikut link-nya:https://www.youtube.com/watch?v=QUw11Tk6VnU
Isinya cukup memprihatinkan. Dalam video tersebut anak-anak remaja yang kemungkinan Muslim dan Muslimah pakai kerudung dibagikan kalung gambar "burung". Ketika diwawancarai, mereka menjawab bahwa itu garuda atau burung. Tapi kenyataannya itu bukan burung biasa melainkan "merpati" yang merupakan simbol Roh Kudus saat pembabtisan Yesus.
Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya. (Matius 3:16)
Jika tidak ditegur oleh pembuat video (Muslim) maka anak-anak akan memakai terus kalungnya di tempat-tempat umum tanpa mengetahui bahwa kalung tersebut adalah simbol agama Kristen.
Sebenarnya, kalau ada orang Kristen yang ingin membahas agamanya dengan orang dewasa dari agama lain, maka silakan saja. Orang dewasa tentu bisa memilih sendiri untuk mendengar atau tidak. Tetapi ketika anak kecil diminta mengucapkan pernyataan bahwa mereka menerima "JALAN KEBENARAN DAN KEHIDUPAN" yang diambil dari ayat Bibel, sebagai ungkapan percaya pada Yesus sebagai Anak Tuhan, maka itu sudah tidak etis.
Dalam video tersebut, di menit 4:45, seorang anak kecil diajak "membaca puisi" yang sebenarnya kalimat itu bukanlah puisi biasa, melainkan doa dan pernyataan bahwa dia mau beriman pada ajaran agama Kristen, yang dibalut dalam bentuk "puisi" agar orang Muslim tidak akan sadar. Jika diucapkan dengan suara keras (seperti berikrar), dia akan menang dan mendapat hadiah susu. Anak yang lain hanya baca dalam hati, tapi tidak disuarakan dengan suara keras, tidak dapat susu. Isi puisinya seperti ini:
Indonesia Negeri Pujaan
Indonesia Negeri permai dalam ridho Tuhan
Zamrud Khatulistiwa nan suburberkelimpahan
Teruntai dalam doa yang kupanjatkan
Indonesia damai, aman, ada persatuan
KUTERIMA JALAN KEBENARAN DAN KEHIDUPAN
NAMAKU TERCANTUM DALAM KITAB KEHIDUPAN
Cintaku padaMu tak kan pernah tergantikan
Memiliki karakter jujur dan bertanggung jawab
Ku abdikan jiwa dan ragaku bagi negeri pujaan
Jayalah Indonesiaku!
Kalau kita tidak teliti hanya membaca sekilas, maka tampak cuma "puisi" atau ucapan tentang Indonesia. Tapi ternyata tidak! Bukan sekedar puisi biasa. Perhaatikan ada dua kalimat yang sangat penting: "KUTERIMA JALAN KEBENARAN DAN KEHIDUPAN" dan juga "NAMAKU TERCANTUM DALAM KITAB KEHIDUPAN".
Kalimat ini adalah ayat Bibel yang merupakan pernyataan menerima "Yesus sebagai Anak Tuhan" dan "Jalan Kebenaran" untuk mencapai surga. Membaca ini sama saja dengan mengatakan : "Hanya dengan beriman kepada Yesus, bisa masuk surga". Ini ayatnya: Kata Yesus kepadanya: "Akulah JALAN DAN KEBENARAN DAN HIDUP". Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku." (Yohanes 14:16).
Kalimat kedua yang terpenting adalah mengucapkan menerima namaanya dicatat dalam Kitab Kehidupan. Artinya: KITAB KEHIDUPAN ANAK DOMBA itu." (Wahyu 21:27)
Dalam video tersebut di menit 10;10, seorang anak remaja yang diberi susu dituntun untuk mengucapkan pernyataan bahwa dia "MENERIMA JALAN KEBENARAN DAN KEHIDUPAN" dan dia ikut menngucapkan kalimat tersebut, lalu diikuti dengan ucapan "Amin" sesudahnya.
Ini jelas sekali suatu pemurtadan yang nyata! Kalimat diatas setara dengan kalimat syahadat milik umat Islam. Memang sangat dimungkinkan anak kecil tersebut tidak paham. Tapi hal itu sudah cukup bagi mereka untuk menjadi bukti dokumentasi yang akan mereka laporkan ke negara donot tentang keberhasilan mereka "Selamatkan Anak Muslim" dan berikutnya merekan akan mendapatkan kiriman dolar lagi untuk teruskan proyek ini.
Ironisnya pemerintah negeri ini tidak mempunyai payung untuk melindungi akidah umat Islam. Sungguh, kondisi saat ini sangat mengkhawatirkan.
Sudah ada teman kita yang membahas satu per satu simbol di video ini, silakan cekhttp://genenetto.blogspot.com/2014/11/kristenisasi-terselubung-di-car-free....
YOUTUBE.COM

Jumat, 22 Agustus 2014

contoh laporan elektrolisis

ELEKTROLISIS
LARUTAN
07 Maret 2012

I.                   Tujuan
1.       Siswa dapat melaksanakan elektrolisis larutan elektrolit
2.     Siswa dapat mengidentifikasi zat yang terbentuk di katoda dan anoda

II.                 Dasar Teori
Sel Elektrolisis adalah sel yang menggunakan arus listrik untuk menghasilkan reaksi redoks yang diinginkan dan digunakan secara luas di dalam masyarakat kita. Baterai aki yang dapat diisi ulang merupakan salah satu contoh aplikasi sel elektrolisis dalam kehidupan sehari-hari (lihat Elektrokimia I : Penyetaraan Reaksi Redoks dan Sel Volta). Baterai aki yang sedang diisi kembali (recharge) mengubah energi listrik yang diberikan menjadi produk berupa bahan kimia yang diinginkan. Air, H2O, dapat diuraikan dengan menggunakan listrik dalam sel elektrolisis. Proses ini akan mengurai air menjadi unsur-unsur pembentuknya. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :     2 H2O(l) ——>  2 H2(g) + O2(g)
Rangkaian sel elektrolisis hampir menyerupai sel volta. Yang membedakan sel elektrolisis dari sel volta adalah, pada sel elektrolisis, komponen voltmeter diganti dengan sumber arus (umumnya baterai). Larutan atau lelehan yang ingin dielektrolisis, ditempatkan dalam suatu wadah. Selanjutnya, elektroda dicelupkan ke dalam larutan maupun lelehan elektrolit yang ingin dielektrolisis. Elektroda yang digunakan umumnya merupakan elektroda inert, seperti Grafit (C), Platina (Pt), dan Emas (Au). Elektroda berperan sebagai tempat berlangsungnya reaksi. Reaksi reduksi berlangsung dikatoda, sedangkan reaksi oksidasi berlangsung di anoda. Kutub negatif sumber arus mengarah pada katoda (sebab memerlukan elektron) dan kutub positif sumber arus tentunya mengarah pada anoda. Akibatnya, katoda bermuatan negatif dan menarik kation-kation yang akan tereduksi menjadi endapan logam. Sebaliknya,anoda bermuatan positif dan menarik anion-anion yang akanteroksidasi menjadi gas. Terlihat jelas bahwa tujuan elektrolisis adalah untuk mendapatkan endapan logam di katoda dan gas di anoda.
Ada dua tipe elektrolisis, yaitu elektrolisis lelehan (leburan) danelektrolisis larutan. Pada proses elektrolisis lelehan, kation pasti tereduksi di katoda dan anion pasti teroksidasi di anoda. Sebagai contoh, berikut ini adalah reaksi elektrolisis lelehan garam NaCl (yang dikenal dengan istilah sel Downs) :
Katoda (-)            :   2 Na+(l) + 2 e- ——>  2 Na(s) ……………….. (1)
Anoda (+)            :   2 Cl-(l) Cl2(g) +  2 e- ……………….. (2)
Reaksi sel            :   2 Na+(l) +  2 Cl-(l) ——>  2 Na(s) +  Cl2(g)……………….. [(1) + (2)]
Reaksi elektrolisis lelehan garam NaCl menghasilkan endapan logam natrium di katoda dan gelembung gas Cl2 di anoda. Bagaimana halnya jika lelehan garam NaCl diganti dengan larutan garam NaCl? Apakah proses yang terjadi masih sama? Untuk mempelajari reaksi elektrolisis larutan garam NaCl, kita mengingat kembali Deret Volta (lihat Elektrokimia I : Penyetaraan Reaksi Redoks dan Sel Volta).
Pada katoda, terjadi persaingan antara air dengan ion Na+. Berdasarkan Tabel Potensial Standar Reduksi, air memiliki red yang lebih besar dibandingkan ion Na+. Ini berarti, air lebih mudahtereduksi dibandingkan ion Na+. Oleh sebab itu, spesi yang bereaksi di katoda adalah air. Sementara, berdasarkan Tabel Potensial Standar Reduksi, nilai red ion Cl- dan air hampir sama. Oleh karena oksidasi air memerlukan potensial tambahan (overvoltage), makaoksidasi ion Cl- lebih mudah dibandingkan oksidasi air. Oleh sebab itu, spesi yang bereaksi di anoda adalah ion Cl-. Dengan demikian, reaksi yang terjadi pada elektrolisis larutan garam NaCl adalah sebagai berikut :
Katoda (-)            :   2 H2O(l) +  2 e- ——>  H2(g) +  2 OH-(aq)……………….. (1)
Anoda (+)            :   2 Cl-(aq) ——>  Cl2(g) +  2 e- ……………….. (2)
Reaksi sel            :   2 H2O(l) +  2 Cl-(aq) ——>  H2(g) +  Cl2(g) +  2 OH-(aq) ……………………. [(1) + (2)]
Reaksi elektrolisis larutan garam NaCl menghasilkan gelembung gas H2 dan ion OH­ (basa) di katoda serta gelembung gas Cl2 di anoda. Terbentuknya ion OH- pada katoda dapat dibuktikan dengan perubahan warna larutan dari bening menjadi merah muda setelah diberi sejumlah indikator fenolftalein (pp). Dengan demikian, terlihat bahwa produk elektrolisis lelehan umumnya berbeda dengan produk elektrolisis larutan.
Selanjutnya kita mencoba mempelajari elektrolisis larutan Na2SO4. Pada katoda, terjadi persaingan antara air dan ion Na+. Berdasarakan nilai red, maka air yang akan tereduksi di katoda. Di lain sisi, terjadi persaingan antara ion SO42- dengan air di anoda. Oleh karena bilangan oksidasi S pada SO4-2 telah mencapai keadaan maksimumnya, yaitu +6, maka spesi SO42- tidak dapat mengalami oksidasi. Akibatnya, spesi air yang akan teroksidasi di anoda. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
Katoda (-)            :   4 H2O(l) +  4 e- ——>  2 H2(g) +  4 OH-(aq)……………….. (1)
Anoda (+)            :   2 H2O(l) ——>   O2(g) +  4 H+(aq) +  4 e-……………….. (2)
Reaksi sel            :   6 H2O(l) ——>  2 H2(g) +  O2(g) +  4 H+(aq) +  4 OH-(aq) …………………….. [(1) + (2)]
6 H2O(l) ——>  2 H2(g) +  O2(g) +  4 H2O(l) …………………. [(1) + (2)]
2 H2O(l) ——>  2 H2(g) +  O2(g) …………………….. [(1) + (2)]
Dengan demikian, baik ion Na+ maupun SO42-, tidak bereaksi. Yang terjadi justru adalah peristiwa elektrolisis air menjadi unsur-unsur pembentuknya. Hal yang serupa juga ditemukan pada proses elektrolisis larutan Mg(NO3)2 dan K2SO4.
Bagaimana halnya jika elektrolisis lelehan maupun larutan menggunakan elektroda yang tidak inert, seperti Ni, Fe, dan Zn? Ternyata, elektroda yang tidak inert hanya dapat bereaksi di anoda, sehingga produk yang dihasilkan di anoda adalah ion elektroda yang larut (sebab logam yang tidak inert mudah teroksidasi). Sementara, jenis elektroda tidak mempengaruhi produk yang dihasilkan di katoda. Sebagai contoh, berikut adalah proses elektrolisis larutan garam NaCl dengan menggunakan elektroda Cu :
Katoda (-)            :   2 H2O(l) +  2 e- ——>  H2(g) +  2 OH-(aq)……………………..  (1)
Anoda (+)            :   Cu(s) ——>  Cu2+(aq) +  2 e- ……………………..  (2)
Reaksi sel            :   Cu(s) +  2 H2O(l) ——>  Cu2+(aq) +  H2(g) +  2 OH-(aq) ……………………..  [(1) + (2)]
Dari pembahasan di atas, kita dapat menarik beberapa kesimpulan yang berkaitan dengan reaksi elektrolisis :
1.                          Baik elektrolisis lelehan maupun larutan, elektroda inert tidak akan bereaksi; elektroda tidak inert hanya dapat bereaksi di anoda
2.                        Pada elektrolisis lelehan, kation pasti bereaksi di katoda dan anion pasti bereaksi di anoda
3.                        Pada elektrolisis larutan, bila larutan mengandung ion alkali, alkali tanah, ion aluminium, maupun ion mangan (II), maka air yang mengalami reduksi di katoda
4.                        Pada elektrolisis larutan, bila larutan mengandung ion sulfat, nitrat, dan ion sisa asam oksi, maka air yang mengalami oksidasi di anoda
Salah satu aplikasi sel elektrolisis adalah pada proses yang disebutpenyepuhan. Dalam proses penyepuhan, logam yang lebih mahal dilapiskan (diendapkan sebagai lapisan tipis) pada permukaan logam yang lebih murah dengan cara elektrolisis. Baterai umumnya digunakan sebagai sumber listrik selama proses penyepuhanberlangsung. Logam yang ingin disepuh berfungsi sebagai katoda dan lempeng perak (logam pelapis) yang merupakan logam penyepuh berfungsi sebagai anoda. Larutan elektrolit yang digunakan harus mengandung spesi ion logam yang sama dengan logam penyepuh (dalam hal ini, ion perak). Pada proses elektrolisis, lempeng perak di anoda akan teroksidasi dan larut menjadi ion perak. Ion perak tersebut kemudian akan diendapkan sebagai lapisan tipis pada permukaan katoda. Metode ini relatif mudah dan tanpa biaya yang mahal, sehingga banyak digunakan pada industri perabot rumah tangga dan peralatan dapur.
Setelah kita mempelajari aspek kualitatif reaksi elektrolisis, kini kita akan melanjutkan dengan aspek kuantitatif sel elektrolisis. Seperti yang telah disebutkan di awal, tujuan utama elektrolisis adalah untuk mengendapkan logam dan mengumpulkan gas dari larutan yang dielektrolisis. Kita dapat menentukan kuantitas produk yang terbentuk melalui konsep mol dan stoikiometri.
Satuan yang sering ditemukan dalam aspek kuantitatif sel elektrolisis adalah Faraday (F). Faraday didefinisikan sebagai muatan (dalam Coulomb) mol elektron. Satu Faraday equivalen dengan satu mol elektron. Demikian halnya, setengah Faraday equivalen dengan setengah mol elektron. Sebagaimana yang telah kita ketahui, setiap satu mol partikel mengandung 6,02 x 1023 partikel. Sementara setiap elektron mengemban muatan sebesar  1,6 x 10-19 C. Dengan demikian :
1 Faraday  =  1 mol elektron  =  6,02 x 1023 partikel elektron x 1,6 x 10-19 C/partikel elektron 1 Faraday  =  96320 C (sering dibulatkan menjadi 96500 C untuk mempermudah perhitungan)
Hubungan antara Faraday dan Coulomb dapat dinyatakan dalam persamaan berikut :
Faraday  =  Coulomb / 96500
Coulomb  =  Faraday x 96500
Coulomb adalah satuan muatan listrik. Coulomb dapat diperoleh melalui perkalian arus listrik (Ampere) dengan waktu (detik). Persamaan yang menunjukkan hubungan Coulomb, Ampere, dan detik adalah sebagai berikut :
Coulomb  =  Ampere  x  Detik
Q  =  I  x  t
Dengan demikian, hubungan antara Faraday, Ampere, dan detik adalah sebagai berikut :
Faraday  =  (Ampere  x  Detik)  /  96500
Faraday  =  (I  x  t)  /  96500
Dengan mengetahui besarnya Faraday pada reaksi elektrolisis, maka mol elektron yang dibutuhkan pada reaksi elektrolisis dapat ditentukan. Selanjutnya, dengan memanfaatkan koefisien reaksi pada masing-masing setengah reaksi di katoda dan anoda, kuantitas produk elektrolisis dapat ditemukan.
Berikut ini adalah beberapa contoh soal aspek kuantitatif sel elektrolisis :
1. Pada elektrolisis larutan AgNO3 dengan elektroda inert dihasilkan gas oksigen sebanyak 5,6 L pada STP. Berapakah jumlah listrik dalam Coulomb yang dialirkan pada proses tersebut?
Penyelesaian :
Reaksi elektrolisis larutan AgNO3 dengan elektroda inert adalah sebagai berikut :
Katoda (-)   :  Ag+ +  e- ——>  Ag
Anoda (+)   :  2 H2O(l) ——>  O2(g) +  4 H+(aq) +  4 e-
Gas O2 terbentuk di anoda. Mol gas O2 yang terbentuk sama dengan 5,6 L / 22,4 L = ¼ mol O2
Berdasarkan persamaan reaksi di anoda, untuk menghasilkan ¼ mol gas O2, maka jumlah mol elektron yang terlibat adalah sebesar  4 x ¼ = 1 mol elektron.
1 mol elektron = 1 Faraday = 96500 C
Jadi, jumlah listrik yang terlibat adalah sebesar 96500 C
2. Unsur Fluor dapat diperoleh dengan cara elektrolisis lelehan NaF. Berapakah waktu yang diperlukan untuk mendapatkan 15 L gas fluorin ( 1 mol gas mengandung 25 L gas) dengan arus sebesar 10 Ampere?
Penyeleasian :
Reaksi elektrolisis lelehan NaF adalah sebagai berikut :
K (-) : Na+(l) +  e- ——>  Na(s)
A (-) : 2 F-(l) ——>  F2(g) +  2 e-
Gas F2 terbentuk di anoda. Mol gas F2 yang terbentuk adalah sebesar 15 L / 25 L = 0,6 mol F2
Berdasarkan persamaan reaksi di anoda, untuk menghasilkan 0,6 mol gas F2, akan melibatkan mol elektron sebanyak 2 x 0,6 = 1,2 mol elektron
1,2 mol elektron = 1,2 Faraday
Waktu yang diperlukan dapat dihitung melalui persamaan berikut :
Faraday = (Ampere x Detik) / 96500
1,2  =  (10 x t)  / 96500
t  =  11850 detik  =  3,22 jam
Jadi, diperlukan waktu selama 3,22 jam untuk menghasilkan 15 L gas fluorin
3. Arus sebesar 0,452 A dilewatkan pada sel elektrolisis yang mengandung lelehan CaCl2 selama 1,5 jam. Berapakah jumlah produk yang dihasilkan pada masing-masing elektroda?
Penyelesaian :
Reaksi elektrolisis lelehan CaCl2 adalah sebagai berikut :
K (-) : Ca2+(l) +  2 e- ——>  Ca(s)
A (+) : 2 Cl-(l) ——>  Cl2(g) +  2 e-
Mol elektron yang terlibat dalam reaksi ini dapat dihitung dengan persamaan berikut :
Faraday  =  (Ampere x Detik) / 96500
Faraday  =  (0,452 x  1,5  x  3600) / 96500  mol elektron
Berdasarkan persamaan reaksi di katoda, mol Ca yang dihasilkan adalah setengah dari mol elektron yang terlibat. Dengan demikian, massa Ca yang dihasilkan adalah :
Massa Ca = mol Ca x Ar Ca
Massa Ca  =  ½  x  (0,452 x  1,5  x  3600) / 96500  x  40  =  0,506 gram Ca
Berdasarkan persamaan reaksi di anoda, mol gas Cl2 yang dihasilkan adalah setengah dari mol elektron yang terlibat. Dengan demikian, volume gas Cl2 (STP) yang dihasilkan adalah :
Volume gas Cl2 = mol Cl2 x 22,4 L
Volume gas Cl2 =  ½  x  (0,452 x  1,5  x  3600) / 96500  x  22.4 L  =  0,283 L gas Cl2
Jadi, produk yang dihasilkan di katoda adalah 0,506 gram endapan Ca dan produk yang dihasilkan di anoda adalah 0,283 L gas Cl2 (STP)
4. Dalam sebuah percobaan elektrolisis, digunakan dua sel yang dirangkaikan secara seri. Masing-masing sel menerima arus listrik yang sama. Sel pertama berisi larutan AgNO3, sedangkan sel kedua berisi larutan XCl3. Jika setelah elektrolisis selesai, diperoleh 1,44 gram logam Ag pada sel pertama dan 0,12 gram logam X pada sel kedua, tentukanlah massa molar (Ar) logam X tersebut!
Penyelesaian :
Reaksi elektrolisis larutan AgNO3 :
K (-) :  Ag+(aq) +  e- ——>  Ag(s)
A (+) : 2 H2O(l) ——>  O2(g) +  4 H+(aq) +  4 e-
Logam Ag yang dihasilkan sebanyak 1,44 gram; dengan demikian, mol logam Ag yang dihasilkan sebesar  1,44 / 108 mol Ag
Berdasarkan persamaan reaksi di katoda, mol elektron yang dibutuhkan untuk menghasilkan logam Ag sama dengan mol logam Ag (koefisien reaksinya sama)
Sehingga, mol elektron yang digunakan dalam proses elektrolisis ini adalah sebesar   1,44 / 108 mol  elektron
Reaksi elektrolisis larutan XCl3 :
K (-) :  X3+(aq) +  3 e- ——>  X(s)
A (+) : 2 Cl-(l) ——>  Cl2(g) +  2 e-
Arus yang sama dialirkan pada sel kedua, sehingga, mol elektron yang digunakan dalam proses elektrolisis ini sama seperti sebelumya, yaitu sebesar 1,44 / 108 mol  elektron
Berdasarkan persamaan reaksi di katoda, mol logam X yang dihasilkan sama dengan  1 / 3 kali mol elektron, yaitu sebesar  1 / 3  x  1,44 / 108 mol X
Massa logam X  =  0,12 gram; dengan demikian, massa molar (Ar) logam X adalah sebagai berikut:
mol  =  massa / Ar
Ar  = massa / mol
Ar  =  0,12 / (1 / 3  x  1,44  / 108)  =  27
Jadi, Ar dari logam X adalah 27
Referensi:
Andy. 2009. Pre-College Chemistry.
Chang, Raymond. 2007. Chemistry Ninth Edition. New York: Mc Graw Hill.
Moore, John T. 2003. Kimia For Dummies. Indonesia:Pakar Raya.


Ga gaul, NO WAY !!!


          Jaman sekarang nih ya sobat, yang namanya kalau ga punya handphone android, blackberry atau iphone tuh ngerasa ga gaul banget. Coba deh sekarang yang marak di iklankan yaitu handphone-handphone pintar yang dapat memiliki banyak aplikasi serta fitur-fitur lainnya yang lebih lengkap daripada handphone lain. Ada saja yang jika tidak memilikinya merasa minder karena ga gaul dan ketinggalan jaman, padahal kan hal tersebut bukanlah suatu kewajiban yang jika tidak melaksanakan (mempunyai itu) kita akan berdosa kelees..
          Tidak semua orang dapat membeli apa yang mereka inginkan sesuai jaman dengan mudah, jika keluarga mereka berasal dari keluarga konglomerat, tentu mereka dengan mudahnya untuk mendapatkannya, tetapi bagaimana dengan keluarga yang biasa-biasa saja atau bahkan kekurangan ? Nah, gara-gara gaya hidup seperti ini yang materialis dan cinta dunia (hedonis), mereka rela melakukan apa saja agar tidak terkesan ketinggalan jaman. Mereka pun ada yang rela menjual keperawanannya dengan menjadi wanita malam agar dengan cepat mendapatkan uang, mengingat usia mereka yang belum mencukupi untuk bekerja serta keterbatasan lapangan pekerjaan akhirnya mereka mencari jalan pintas. Hal tersebut rupanya dijadikan bisnis bagi seseorang, dia yang masih duduk di bangku SMA, menjaring perempuan-perempuan agar bekerja menjadi pelacur yang dengan itu dia juga bisa mendapatkan keuntungan.
          Akhir-akhir ini marak sekali terjadi tindakan asusila. Yang mencengangkan adalah bahwa mayoritas pelaku dan korbannya adalah anak remaja. Fenomena darurat ini senada dengan data yang diperoleh dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PT2TP2A) Jawa Barat, mendapatkan temuan ada sekitar 7000 remaja putri di bawah usia 18 tahun yang menjadi pelacur, 28 % diantaranya masih duduk di bangku SMP dan SMA, sebagian melacurkan diri karena gaya hidup ada pula yang memang karena terdesak ekonomi. Bahkan yang sedang marak sekarang adalah beredarnya video mesum pelajar sebuah SMP di Jakarta pada bulan Oktober lalu membuat geger banyak kalangan. Bagaimana bisa anak-anak itu dengan santainya melakukan mesum dihadapan teman-temannya plus diabadikan dalam bentuk video. Astagfirullah.
          Yang namanya berzina sudah jelas HARAM, Karena mendekati zinanya saja sudah haram. Sebagaimana firman Allah SWT:
Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” TQS. Al-Isra (17):32.
          Jargon masyarakat yang beragama, berbudi pekerti luhur seolah-olah tidak lagi mampu menangkal hal tersebut. Fenomena seks bebas yang kini tengah ramai terjadi disebabkan oleh pemikiran sekulerisme yang tengah dianut masyarakat dan menyebabkan dipisahkannya agama dari kehidupan. Agama dipandang hanya dari sisi ibadah ritual saja, sehingga agama tidak akan ditemukan dimanapun kecuali dalam forum-forum pengajian.
          Bahaya sekulerisme ini yang membuat moral masyarakat rusak, karena semua aktivitas tidak disandarkan berdasarkan aturan agama. Sekuralisme yang yang paham liberalisme ini alias mengagungkan kebebasan berfikir dan berbuat membuat masyarakat berbuat dengan sesuka hati mereka tanpa melihat adanya aturan agama.
          Untuk mengatasi kegawatan remaja saat ini dapat dilakukan, diantaranya :
  1. Keluarga, ayah, ibu senantiasa mendidik anaknya agar berpemahaman islam sehingga menghasilkan kepribadian islam serta dapat membentengi diri dari setiap aktivitas yang akan dilakukan.
  2. Saling mengingatkan kepada sesama alias amar makruf nahi munkar, jika melihat kemaksiatan kita langsung menegur dan memberikan penjelasan supaya tidak terjadi kemaksiatan itu lagi.
  3. Peran negara yaitu sebagai pelindung umatnya, dengan menerapkan syariah islam dalam bingkai daulah khilafah lah satu-satunya cara agar kemaksiatan dapat senantiasa di minimalisasi karena adanya keterkaitan aturan agama dengan kehidupan.



          

Senin, 11 November 2013

Laporan ekstraksi lemak kasar menggunakan soxhlet extractor

EKSTRAKSI LEMAK KASAR MENGGUNAKAN SOXHLET EXTRACTOR
08 Februari 2013

  1. Tujuan
1.       Siswa dapat mengetahui metode menentukan kadar lemak
2.     Siswa dapat mengetahui cara menentukan kadar lemak secara ekstraksi

  1. Dasar Teori
Metode Soxhlet termasuk jenis ekstraksi menggunakan pelarut semikontinu. Ekstraksi dengan pelarut semikontinu memenuhi ruang ekstraksi selama 5 sampai dengan 10 menit dan secara menyeluruh memenuhi sampel kemudian kembali ke tabung pendidihan. Kandungan lemak diukur melalui berat yang hilang dari contoh atau berat lemak yang dipindahkan. Metode ini menggunakan efek perendaman contoh dan tidak menyebabkan penyaluran. Walaupun begiru, metode ini memerlukan waktu yang lebih lama daripada metode kontinu (Nielsen 1998).
Prinsip Soxhlet ialah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru yang umumnya sehingga terjadi ekstraksi kontiyu dengan jumlah pelarut konstan dengan adanya pendingin balik. Soxhlet terdiri dari pengaduk atau granul anti-bumping, still pot (wadah penyuling, bypass sidearm, thimble selulosa, extraction liquid, syphon arm inlet, syphon arm outlet, expansion adapter, condenser (pendingin), cooling water in, dan cooling water out (Darmasih 1997).
Langkah-langkah dalam metode Soxhlet adalah : menimbang tabung pendidihan ; menuangkan eter anhydrous dalam tabung pendidihan, susun tabung pendidihan, tabung Soxhlet, dan kondensator ; ekstraksi dalam Soxhlet ; mengeringkan tabung pendidihan yang berisi lemak yang terekstraksi pada oven 1000C selama 30 menit ; didinginkan dalam desikator lalu ditimbang (Nielsen 1998).
Sampel yang sudah dihaluskan, ditimbang 5 sampai dengan 10 gram dan kemudian dibungkus atau ditempatkan dalam “Thimble” (selongsong tempat sampel) , di atas sampel ditutup dengan kapas. Pelarut yang digunakan adalah petroleum spiritus dengan titik didih 60 sampai dengan 80°C. Selanjutnya, labu kosong diisi butir batu didih. Fungsi batu didih ialah untuk meratakan panas. Setelah dikeringkan dan didinginkan, labu diisi dengan petroleum spiritus 60 – 80°C sebanyak 175 ml. Digunakan petroleum spiritus karena kelarutan lemak pada pelarut organik. Thimble yang sudah terisi sampel dimasukan ke dalam Soxhlet. Soxhlet disambungkan dengan labu dan ditempatkan pada alat pemanas listrik serta kondensor . Alat pendingin disambungkan dengan Soxhlet. Air untuk pendingin dijalankan dan alat ekstraksi lemak kemudian mulai dipanaskan (Darmasih 1997).
Ketika pelarut dididihkan, uapnya naik melewati Soxhlet menuju ke pipa pendingin. Air dingin yang dialirkan melewati bagian luar kondensor mengembunkan uap pelarut sehingga kembali ke fase cair, kemudian menetes ke thimble. Pelarut melarutkan lemak dalam thimble, larutan sari ini terkumpul dalam thimble dan bila volumenya telah mencukupi, sari akan dialirkan lewat sifon menuju  labu. Proses dari pengembunan hingga pengaliran disebut sebagai refluks. Proses ekstraksi lemak kasar dilakukan selama 6 jam. Setelah proses ekstraksi selesai, pelarut dan lemak dipisahkan melalui proses penyulingan dan dikeringkan (Darmasih 1997).

Faktor yang Memengaruhi Kadar Lemak
Faktor-faktor yang memengaruhi laju ekstraksi adalah tipe persiapan sampel, waktu ekstraksi, kuantitas pelarut, suhu pelarut, dan tipe pelarut. Dibandingkan dengan cara maserasi, ekstraksi dengan Soxhlet memberikan hasil ekstrak yang lebih tinggi karena pada cara ini digunakan pemanasan yang diduga memperbaiki kelarutan ekstrak. Makin polar pelarut, bahan terekstrak yang dihasilkan tidak berbeda untuk kedua macam cara ekstraksi. Fenolat total yang tertinggi didapatkan pada proses ekstraksi menggunakan pelarut etil asetat. Sifat antibakteri tertinggi terjadi pada ekstrak yang diperoleh dari ekstraksi menggunakan pelarut etil asetat untuk ketiga macam bakteri uji Gram-positif. Semua ekstrak tidak menunjukkan daya hambat yang berarti pada semua bakteri uji Gram-negatif (Lucas dan David 1949).

Pelarut n-Heksana
n-Heksana adalah bahan kimia yang terbuat dari minyak mentah. Normal heksana tidak berwarna dan memiliki bau yang tajam. Bahan ini mudah terbakar dan uapnya bersifat eksplosif. Kebanyakan heksana digunakan pada industri sebagai pelarut. Pelarut yang menggunakan n-heksana bisanya digunakan untuk mengestrak minyak sayuran dari hasil pertanian, seperti kedelai. Pelarut ini juga digunakan sebagai agen pembersih pada percetakan, tekstil, furniture, dan industri pembuatan sepatu. Heksana larut hanya pada air. Kebanyakan  n-heksana yang tumpah di air akan mengapung ke permukaan dimana heksana akan menguap ke udara (U.S. Department of Health and Human Services 1999).















  1. Alat dan Bahan
Alat:
·      Corong pisah
·      Gelas kimia
·      Labu dasar bulat
·      Labu Erlenmeyer 250 ml
·      Lumpang dan alu
·      Neraca analitik
·      Oven
·      Pendingin balik / kondensor
·      Pemanas listrik
·      Spatula
·      Statif dan klem
·      Termometer
·      Kapas dan benang bebas lemak
·      Kertas saring whatman no. 4
Bahan:
·        N-heksane
·        Sampel


D.   Prosedur dan Pengamatan
Cara Kerja
Pengamatan
Mekanisme analisis lemak cara soxhlet:
1. Sampel dihaluskan, ditimbang 5-10 gram, dibungkus dalam thimble dan ditutup masing-masing ujung dengan kapas. Diikat dengan tali.

Sampel : kemiri
Sifat fisik sampel : padatan, keras, berwarna agak kuning. Sampel ditumbuk (dihaluskan).
Sampel
I
Gram
5,0600 g
2. Labu kosong diisi batu didih (untuk meratakan panas). Dikeringkan dan didinginkan, diisi dengan pelarut sebanyak 175 ml.
N-heksana : larutan, tidak berwarna
Penimbangan labu kosong
176,6823 gram
3. Thimble berisi sampel dimasukkan kedalam soxhlet, disambungkan dengan labu. Ditempatkan pada alat pemanas listrik dan kondensor. Alat pendingin disambungkan dengan soxhlet dan ekstraksi dipanaskan.
N-heksana : larutan, tidak berwarna
N-heksana dimasukkan kedalam soxhlet sampai larutan turun ke labu.
Volume pemakaian N-heksana : + 200 ml

4. Sampel direflux. Proses ekstraksi lemak kasar dilakukan selama 4 jam.
Waktu ekstraksi : 4 jam
Volume N-heksana diperhatikan agar ekstraksi dapat terus berjalan.
5. Setelah proses ekstraksi selesai, pelarut dan lemak dipisahkan melalui proses pengulingan, kemudian dikeringkan.
Hasil ekstraksi :
Larutan dalam labu berwarna kuning Γ  minyak/lemak
N-heksana : larutan, tidak berwarna

Hasil destilasi :
Destilat (N-heksana) : larutan, tidak berwarna
Larutan dalam labu berwarna kuning, didestilasi sampai hamper kisat/ sampai tidak ada tetesan pada penampung destilat. Kemudian didinginkan.
6. Ditimbang, catat beratnya.
Dihitung berat kadar lemak dan minyak dalam sampel.
Penimbangan labu + minyak/lemak
178,6604 gram
Mekanisme analisis lemak cara ekstraksi sederhana:
1. Sampel ditimbang sebanyak 5 g

Sampel : susu sari kacang ijo
Sampel : cair, coklat
Berat sampel = 5,0974g
Berat gelas kimia kosong = 32,9555g
2. Tambahkan pelarut kloroform-methanol (1:1) sebanyak 20 mL

3. Didiamkan beberapa menit, disaring, dan ditampung filtratnya

4. Filtrat dicuci oleh 20 mL aquadest

5. Digojog dan didiamkan sampai terpisah 2 bagian
Cairan coklat berada dibawahnya
6. Dibuang cairan atasnya, dicuci sebanyak 3 kali dengan aquadest

7. Tambahkan sedikit methanol dan kloroform untuk menghomogenkan ( lakukan dalam lemari asam)

8. Larutan yang diperoleh dikeringkan hingga lemak / minyak saja yang didapat
Berat gelas kimia+lemak = 32,9760g



E.     Perhitungan
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, didapatkan data dan hasil sebagai berikut :
Penimbangan labu kosong :
Labu kosong
I
Gram
176,6823 g

Penimbangan sampel :
Sampel
I
Kemiri
5,0600 g
Penimbangan labu + minyak/lemak hasil ekstraksi :
Labu + minyak/lemak
I
Gram
178,6604 g
Berat minyak yang terkandung dalam sampel :
= 178,6604-176,6823 = 1,9781
·        Kadar minyak yang terkandung dalam sampel :
  x 100%
=  x 100%
= 39,09 %
·        Kadar minyak dalam sampel susu sari kacang ijo dengan cara ekstraksi sederhana :
(32,9760-32,9555) x 100%  = 0,40%
        5,0974


F.     Pembahasan

·        Pelarut yang digunakan adalah n-heksana dengan titik didih 60-80°C. N-heksana digunakan karena lemak larut dalam pelarut organik.
·        Ketika pelarut dididihkan, uapnya naik melewati soxhlet menuju ke pipa pendingin. Air dingin yang dialirkan melewati bagian luar kondensor mengembunkan uap pelarut sehingga kembali ke fase cair, kemudian menetes ke thimble. Prinsip ini merupakan prinsip kondensasi. Pelarut melarutkan lemak dalam thimble, larutan sari ini terkumpul dalam thimble dan bila volumenya telah mencukupi, sari akan dialirkan lewat sifon menuju labu.
·        Proses dari pengembunan hingga pengaliran disebut sebagai refluks. Proses ekstraksi lemak kasar dilakukan selama 4 jam. Setelah proses ekstraksi selesai, pelarut dan lemak dipisahkan melalui proses penyulingan dan dikeringkan (Darmasih, 1997).
·        Labu lemak yang akan digunakan, sebelumnya harus di oven terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan kadar air atau lemak yang menempel pada labu. Setelah di oven, labu lemak disimpan didalam desikator yang berisi silika gel. Silika gel berfungsi sebagai penyerap air dan menyeimbangkan suhu labu lemak agar dingin ketika penimbangan.
·        Setelah proses soxhletasi selesai, maka labu lemak seharusnya dikeringkan didalam oven 105oC selama 30 menit hingga aroma heksana tidak tercium. Namun proses ini tidak dilakukan sehingga setelah proses penyulingan, sampel didinginkan dan disimpan didalam lemari asam untuk menghilangkan aroma heksana kemudian ditimbang berat lemak kasar dan dihitung kadarnya.




G.   Kesimpulan
Lemak dan minyak merupakan salah satu kelompok yang termasuk golongan lipida. Satu sifat khas dan mencirikan golongan lipida (termasuk minyak dan lemak) adalah daya larutnya dalam pelarut organic (misalnya ether, benzene, chloroform) atau sebaliknya ketidak-larutannya dalam pelarut air.
Hasil ekstraksi dari soxhlet ekstraktor ini disebut juga lemak kasar karena didalamnya selain lemak juga terdapat fosfolipida, sterol, asam lemak bebas, karotenoid, dan pigmen lain yang ikut. Dari hasil praktikum, didapatkan hasil kadar minyak/lemak kasar yang terdapat dalam sampel kemiri adalah sebesar 39,09%. Dan dari hasil ekstraksi sederhana terhadap susu sari kacang ijo memiliki kadar minyak/lemak sebesar 0,40%.


















Daftar Pustaka